Minggu, 26 April 2015

pendidikan berkarater Ala Rasullulah saw

sebaik-baik maniiusia adalah yang tinggi akahlaknyakarena disukai Allah dan rasulnya disenangi manusia seluruhnya, akhlak mulia itu diibaratkan bunga.


Di zaman ini banyak orang tua salah dalam mendidik anaknya karena ketidak tahuannya mereka maka dari itu saya akan mencoba memaparkan cara mendidik yang baik ala Rasulullah saw yaitu ada tiga Fasependidikan ala Rasullah saw;
Pertama ; Fase dari umur 0 sampai 7, dalam fase ini  hendaklah anak di perlakukan seperti raja oleh orang tuannya
Contohnya, apa yang di minta anak diberikan

Kedua ; Fase dari umur 7 sampai 14 tahun, dalam fase ini hendaklah anak di perlakukan secara ketat atau disiplin.
Contohnya, jika anak tidak melaksanakan shalat, orang tua mengingatkan terlebih dahulu kemudian jika setelah diingatkan tidak kunjung ada perubahan maka orang tuan menhukum anaknya dengan cara yang mendidik.

Ketiga ; Fase umur 14 ke atas, dalam fase ini anak diperlakukan seperti sahabat yaitu sistemnya diskusi antara orang tua dengan anaknya.
Contohnya, jika anak minta dibelikan HP maka orang tua mendiskusikannya kenapa dia minta HP.

*      Yang harus diterapkan dalam mendidik anak;
1.      Dengan contoh
2.      Dengan pembiasaan
3.      Dengan nasihat
4.      Dengan kasih sayang
5.      Dengan hukuman yang mendidik
Dengan demikian mudah-mudah postingan saya ini bermanfaat bagi antum dan tercipta penurus-penurus bangsa yang islami.

Minggu, 12 April 2015

bismillah....
emai : shinejannah85@gmail.com
facebook : Njflowers

about me

Nama           :  Nur Jannah
TTL              : Sampang, 24 november 1994
Alamat          : jl.bonganyar banyusokah ii ketepang sampang, jawa timur
Jenis kelamin : Perempuan
Hobi             : reading

Minggu, 05 April 2015

pendidik adalah orang tua kedua




pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan potensi,kreativitas dan keunikan peserta pendidik.seorang pendidik harus menjalin ikatan batin yang kuat dengan peserta didiknya . sungguh ini sangat penting bagi  seorang guru  bisa berperan menjadi orang tua kedua bagi peserta didik agar mereka nyaman dan menyenangkan belajar disekolah. Sebagai orangtua yang kedua bagi anak didik ketika berada di sekolah,
seorang guru harus senantiasa membangun kesadarannya untuk bisa memberikan yang terbaik kepada anak didiknya. Memberikan yang terbaik kepada anak didik bagi seorang guru sudah tentu dalam hal pendidikan. Dalam hal ini, satu tugas pokok yang terpenting adalah seorang guru bisa mendidik anak didiknya dengan sebuah semangat sebagaimana mendidik anaknya sendiri. Bila kita ingin menjadi guru yang berhasil dan dicintai oleh anak didik, sudah tentu sama sekali tidak dibenarkan jika berpendapat, “Yang penting saya telah mengajar dan mendidiknya dengan baik. Persoalan dia bisa atau tidak dalam menangkap materi yang saya berikan, atau besok akan jadi apa, itu sudah bukan urusan saya.” Pendapat yang seperti ini biasanya terlontar dari seorang guru yang tidak bisa menjadi orangtua kedua yang baik bagi anak didiknya. Guru yang demikian tidak bisa memberikan yang terbaik buat anak didiknya.
Tugas seorang guru memang mendampingi anak didiknya. Akan tetapi, satu hal yang perlu penulis tegaskan di sini adalah, “mendampingi dengan senang hati.” Sudah tentu, mendampingi dengan senang hati akan berbeda dengan sekadar mendampingi. Anak didik adalah makhluk Tuhan yang mempunyai jiwa, sama dengan kita, tentu akan bisa merasakan apabila ada orang lain—dalam hal ini yang dimaksud adalah guru—yang mendampingi dengan senang hati atau sekadar mendampingi. Di samping akan tampak dalam gestur seseorang juga akan terasa dalam memberikan kenyamanan atau tidak. Maka, seorang guru yang disenangi oleh anak didiknya adalah yang mendampingi mereka dengan senang hati.
Dengan demikian pendidk harus memiliki sifat penyayang, sabar,  pengertian ,harmonis, mengetahui hobi dan apa yang tidak disukai pesta didik dan lain-lain. Akan tetapi yang paling penting adalah pendidik menggunakan humor baik di saat proses mengajar maupun berinteraksi diuar kelas. Pendidik yang memiliki jiwa humor akan lebih disukai oleh pesrta didik Karena humor dapat menghilangkan kejenuhan dan kebosenan dalam belajar.kemudian Hubungan pendidik dan peserta didik akan berlangsung dengan baik apabila ada saling jujur dan keterbukasan antara peserta didik dan pendidik.